PEMBAGIAN ZONASI LAUT
Ekologi laut dibagi menjadi beberapa zona terutama di dasarkan atas penembusan cahaya matahari. Secara sistematik lautan dibagi menjadi dua zona utama yaitu zona neritik dan zona oseanik.
a. Zona Neritik
Zona neritik atau zona dekat pantai, biasanya terletak di sepanjang pantai dan dangkal. Lebar zona neritik kira-kira 16-240km. Zona litoral merupakan zona di antara batas pasang dan surut. Sedangkan zona sublitoral kira-kira sampai kedalaman 200 meter mulai batas surut.
b. Zona Oseanik
Merupakan bagian laut terbuka. Zona oseanik dibagi menjadi batial, abisal, dan hadal. Zona batial terletak pada kedalaman 200-4000 meter. Abisal dan hadal merupakan bagian yang lebih dalam sampai dasar lautan.
Berdasarkan penembusan cahaya terdapat dua zona yang berbeda, yaitu:
1. Zona fotik atau zona eufotik
Zona ini mulai dari permukaan laut sampai kedalaman kira-kira 150 meter. Pada zona ini cahaya matahari masih bisa menembus sehingga menunjukkan adanya aktivitas fotosintesis
2. Zona afotik
Merupakan bagian yang tidak mendapatkan cahaya matahari, meliputi batial, abisal dan hadal. Menurut zona atau jalur kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa zona sebagai berikut :
1. Zona fotik atau zona eufotik
Zona ini mulai dari permukaan laut sampai kedalaman kira-kira 150 meter. Pada zona ini cahaya matahari masih bisa menembus sehingga menunjukkan adanya aktivitas fotosintesis
2. Zona afotik
Merupakan bagian yang tidak mendapatkan cahaya matahari, meliputi batial, abisal dan hadal. Menurut zona atau jalur kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa zona sebagai berikut :
a. Zona litoral atau jalur pasang, yaitu bagian cekungan lautan yang terletak di antara pasang naik dan pasang surut atau daerah yang berbatasan dengan darat.
b. Zona epineritik, yaitu bagian cekungan lautan di antara garis-garis surut dan tempat paling dalam yang masih dapat dicapai oleh daya sinar matahari
c. Zona neritik, yaitu bagian cekungan lautan /daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter sehingga wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuhan-tumbuhan, contoh Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka dan laut-laut disekitar kepulauan Riau.
d. Zona batial ( wilayah laut dalam ), yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 200-2.000. Wilayah ini tidak dapat ditembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di zona neritik.
e. Zona abisal ( wilayah laut sangat dalam ), yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya lebih dalam dari 2.000 m. Di wilayah ini suhu sangat dingin, tidak ada tumbuhan, dan jenis hewan yang berada pada lingkungan ini sangat terbatas.
Menurut wilayah permukaannya secara horizontal (zona oseanik), berturut-turut dari tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut :
a. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m.
b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200 1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.
c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
d. Abisal pelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar